MAGELANG, KOMPAS.com - Di saat cuaca panas, memang paling segar menikmati semangkuk es krim atau es puter. Es puter dengan rasa coklat, vanila, atau strawberry tentu sudah biasa. Bagaimana jika es puter rasa salak pondoh? Rasanya tentu unik dan tidak ada duanya.
Magelang memang terkenal dengan sentra buah salak pondoh. Buah ini biasanya hanya dinikmati dengan dimakan begitu saja atau di buat manisan. Namun, di tangan Widi, salak pondoh bisa menjadi es puter yang segar.
Bukan sekadar sebagai perasa (topping) saja, tetapi jadi bahan baku utama. "Buah salak di wilayah Kabupaten Magelang dan Yogyakarta tergolong melimpah, bagi sebagian orang mungkin sudah bosan, karena itu kami buat inovasi jadi es puter, yang mungkin tidak terpikiran oleh orang," kata Widi, pemilik stand es puter salak pondoh Magelang.
Pembuatan es puter salak pondoh tidak berbeda jauh dengan es krim pada umumnya, terbuat dari gula, susu atau santan, dan perasa serta diproses sedemikian rupa hingga menjadi kristal-kristal es yang lembut dan manis. Khusus es puter ini, kata Widi, dijamin tanpa pemanis buatan dan bahan pengawet sehingga sangat aman untuk kesehatan.
"Kami pakai gula murni dan tanpa bahan pengawet, jadi tidak bikin batuk, aman dikonsumsi anak-anak," papar sarjana D3 Informatika ini.
Selain itu, jika biasanya es puter dinikmati dengan topping coklat, vanilla atau buah-buahan, namun menurutnya es puter salak pondoh ini lebih nikmat jika dimakan pure atau tanpa topping. Karena rasa salak akan lebih terasa. Meski demikian, bagi yang menyukai topping, es puter salak pondoh juga enak dengan variasi aneka rasa.
Selain salak pondoh, widi juga menyediakan es puter durian, ubi ungu, mocca dan lain-lain. Widi mengaku menekuni bisnis salak pondoh ini sejak dari setahun lalu. Bisnis ini hanya sebatas sampingan untuk menambah penghasilannya sebagai pegawai honorer di Satpol PP Pemkot Magelang.
"Bisnis ini sebetulnya franchise dari Yogyakarta, saya tertarik membeli karena es puter ini belum ada di Magelang," katanya.
Ia kemudian membuka stand di rumahnya dan hanya menerima pesanan dari teman dan tetangganya untuk pesta pernikahan, ulang tahun dan sebagainya. Pada tahun pertama ia buka, ceritanya, penjualan tidak terlalu bagus, dalam satu hari ia hanya mampu menghabiskan satu tabung es puter yang berisi sekitar 5 liter es.
"Kelemahan saya pada waktu itu pada promosi yang hanya dari mulut ke mulut saja. Saya belum terpikir untuk buka stand di pameran dan lain-lain, Namun, setelah mengikuti sebuah pameran di alun-alun Kota Magelang beberapa waktu lalu, penjualannya meningkat tajam. Dalam sehari bisa menjual lebih dari 5 tabung," ujarnya.
Sejak itu, ia berniat untuk terus meningkatkan promosi, tidak hanya melalui stand pameran tetapi juga di media online, brosur dan lain-lain.
Kalo cari es salak pondoh dimana yaa
BalasHapus